Selasa, 18 Agustus 2009

Membuat Perjanjian dengan Anak


“Perjanjian dengan anak” merupakan salah satu cara yang bisa digunakan dalam usaha mengubah perilaku anak menjadi lebih baik (sesuai harapan orangtua). Metode ini bisa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah perilaku anak, misalnya perilaku manja, agresif, hiperaktif, dan masih banyak lagi perilaku bermasalah lainnya. Sekalipun metode ini besar manfaatnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua untuk menjadikan metode ini benar-benar efektif. Di bawah ini akan dibahas bagaimana cara membuat perjanjian dengan anak beserta kiat-kiat untuk menjadikan perjanjian sebagai metode yang efektif untuk menghasilkan perubahan perilaku anak.

Apa itu “Perjanjian dengan Anak?”
Perjanjian dengan anak adalah perjanjian yang diadakan oleh orangtua yang menyepakati bahwa jika anak melakukan suatu perilaku (yaitu perilaku yang diharapkan), anak akan mendapat suatu hadiah.

Seperti apa bentuk “Perjanjian dengan Anak”?
Orangtua mencatat tiap kemunculan perilaku yang diharapkan di dalam sebuah tabel dengan memberikan tanda centang atau poin angka. Kemudian, di akhir waktu yang ditentukan, tanda centang atau poin angka dijumlahkan. Apabila jumlahnya mencapai target, maka anak berhak mendapat hadiah sesuai kesepakatan.


Bagaimana menentukan target?

Target yang harus dicapai anak sebagai syarat untuk mendapatkan hadiah, bisa berupa :
Target kuantitatif
Yang dimaksud adalah target berupa jumlah perilaku yang dimunculkan anak. Anak mendapat hadiah bila ia melakukan perilaku yang diharapkan sebanyak jumlah yang disepakati. Bila perjanjian dengan anak menggunakan target ini, maka hasil akhir dihitung dengan cara menjumlahkan tanda centang atau poin angka yang sudah tercatat di dalam tabel perjanjian. Sebagai contoh, suatu perjanjian menyepakati bahwa jika anak memperoleh poin minimal 20 dalam satu minggu, anak akan mendapat hadiah.

Target kualitatif
Yang dimaksud adalah target berupa tingkat atau intensitas perilaku yang dimunculkan anak. Anak mendapat hadiah bila ia berhasil menunjukkan perubahan perilaku secara kentara sekalipun tidak dalam hitungan angka. Sebagai contoh, suatu perjanjian menyepakati bahwa jika dalam kurun waktu satu minggu orangtua mendapat laporan dari guru yang mengatakan bahwa anak mengalami kemajuan dalam hal konsentrasi terhadap pelajaran di kelas, maka anak akan mendapat hadiah. Sekalipun dalam perjanjian yang menggunakan target kualitatif ini tidak perlu dirumuskan target dalam bentuk angka, ada baiknya jika tingkat kemajuan yang menjadi target diperjelas sejelas mungkin. Misalnya, dalam contoh di atas, orangtua bisa memberi tahu guru bahwa hanya jika anak memang mengurangi melakukan aktivitas yang tidak relevan dengan belajar selama jam pelajaran berlangsung, guru bisa memberikan laporan yang positif.

Yang perlu diperhatikan dalam menentukan target, target haruslah realistis atau memungkinkan untuk dicapai anak. Target yang terlalu tinggi, akan membuat anak merasa terlalu sulit untuk mencapainya, sehingga anak malah bisa jadi ‘menyerah sebelum bertanding’. Demikian pula sebaliknya, target yang terlalu mudah, di samping mengakibatkan lebih lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pengubahan perilaku, tidak akan membuat anak tertantang. Target yang terlalu mudah akan membuat anak berpikir bahwa untuk mendapatkan hadiah, tidak perlu ia berusaha lebih keras. Target yang baik adalah target yang kira-kira ‘setingkat lebih’ daripada perilaku anak saat ini, sehingga anak tetap merasa tertantang, namun tidak sampai membuatnya berkecil hati.


Bagaimana memilih hadiah yang pas?
Hadiah sangat menentukan efektif tidaknya sebuah perjanjian, karena hadiah akan menjadi daya tarik yang memotivasi anak untuk mengubah perilakunya. Yang perlu diperhatikan orangtua dalam memilih hadiah, hadiah tersebut harus merupakan sesuatu yang diinginkan oleh anak. Bentuk hadiah bisa berupa barang, hak istimewa, kebebasan tertentu, aktivitas tertentu.
Contoh-contoh hadiah :
Hadiah berupa barang : mobil-mobilan, boneka.
Hadiah berupa aktivitas : berenang di hari Minggu, piknik ke laut.
Hadiah berupa kebebasan : izin untuk main ke rumah teman, bersepeda di sore hari.
Hadiah berupa hak istimewa : hak untuk memilih restoran tempat makan malam keluarga, hak untuk tidur lebih larut di akhir pekan.


Bagaimana pelaksanaannya?
Langkah-langkah membuat dan melaksanakan “Perjanjian dengan Anak” adalah sebagai berikut :

1. Orangtua menjelaskan kepada anak, bahwa ada beberapa perilaku yang diharapkan untuk dilakukan lebih sering oleh anak. Kemudian orangtua memberitahukan tentang hadiah apa yang bisa diperoleh anak jika ia melakukan perilaku-perilaku baik tersebut. Orangtua memberi tahu perilaku apa saja yang harus dilakukan anak untuk mendapatkan tanda centang atau poin angka yang bisa dikumpulkan untuk mendapatkan hadiah, dan memberi tahu tentang target yang harus dicapai sebagai syarat perolehan hadiah. Orangtua perlu memberitahukan kepada anak bahwa pemberian tanda centang tidak bisa diperdebatkan. Bilamana orangtua ingin memberlakukan pengurangan poin sebagai hukuman, maka anak juga perlu diberi tahu.

2. Tiap kali perilaku yang diharapkan muncul, orangtua segera memberi tanda centang atau memberi poin angka. Tiap kali perilaku yang tidak diharapkan muncul, orangtua tidak memberikan perhatian atau mengabaikan perilaku tersebut, atau melakukan pengurangan poin.

3. Orangtua bersama anak menghitung tanda centang atau poin angka yang sudah terkumpul di tabel. Jika jumlah tanda centang atau poin angka mencapai target, maka hadiah diberikan kepada anak.


Pada saat memulai sebuah “Perjanjian”, orangtua harus mengkomunikasikan secara jelas segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian, sehingga anak merasa bahwa dalam perjanjian itu ia diperlakukan dengan adil.

Pelaksanaan perjanjian secara konsisten menjadi kunci keberhasilan metode “Perjanjian dengan Anak.” Oleh karena itu, orangtua harus berusaha semaksimal mungkin menaati perjanjian yang telah dibuat, yaitu dengan cara :
- Selalu memperhatikan perilaku anak dan mencatat tiap kali anak memunculkan perilaku yang diharapkan.
- Menambahkan tanda centang atau poin angka secara benar menurut perjanjian. Hal yang sama berlaku pula untuk sistem pengurangan poin. Jika telah disepakati akan ada pengurangan poin, maka pengurangan poin harus dilakukan secara benar (objektif).
- Memberikan hadiah yang sudah dijanjikan pada waktunya.


Kelebihan “Perjanjian dengan Anak”
Metode “Perjanjian dengan Anak” bisa digunakan untuk mengubah perilaku anak yang sudah tidak lagi tertarik dengan pujian verbal atau yang sudah tidak mempan diberi pujian verbal saja.


Sumber inspirasi :

Schaefer, C.E., Millman, H.L. 1981. How to Help Children with Common Problems. New York : Van Nostrand Reinhold Company.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kesediaan Anda memberikan komentar. Komentar yang Anda berikan akan sangat bermanfaat bagi saya dalam mengembangkan tulisan-tulisan saya.