Rabu, 19 Agustus 2009

Langkah Sederhana Menghilangkan Perilaku Buruk Anak


Dalam mendidik anak, orangtua seringkali menemui kesulitan untuk menghentikan kebiasaan atau perilaku anak yang tidak disukai. Orangtua mungkin sudah sering memarahi, mengomeli anak, membentak, memelototi, akan tetapi anak tetap saja bandel melakukan perilaku itu lagi dan lagi. Di sini akan dibahas mengenai satu metode yang sangat sederhana namun terbukti ampuh untuk menghentikan perilaku dan kebiasaan buruk anak, yaitu mengabaikan perilaku anak.

Kebanyakan orangtua tidak menyadari bahwa ketika marah-marah, membentak, mengomeli anak, mereka sebenarnya justru sedang memberikan suatu bentuk perhatian kepada anak. Apabila orangtua mempunyai kebiasaan untuk memuji saat anak melakukan perilaku yang baik, maka bentuk perhatian negatif yang diberikan lewat amarah, omelan, atau bentakan itu sebenarnya tidak membuat anak tertarik. Akan tetapi, sayangnya, kesalahan ini banyak dilakukan orangtua, orangtua membiarkan anak yang melakukan perilaku baik, tetapi segera menegur dan memarahi anak yang perilakunya buruk. Akibatnya, anak mencari perhatian orangtua dengan cara berperilaku buruk. Bagi anak, mendapat perhatian negatif masih lebih baik daripada tidak mendapatkan perhatian sama sekali.
Cara yang paling sederhana untuk membuat anak mengurangi perilaku buruknya adalah dengan tidak memberikan perhatian dalam bentuk apapun saat anak melakukan perilaku buruk tersebut, dengan kata lain, mengabaikan perilaku buruk anak. Dengan mengabaikan perilaku anak, orangtua seolah-olah menyampaikan pesan kepada anak, “Kamu tidak akan mendapat imbalan apa-apa dengan melakukan perilaku seperti itu. Aku tidak akan memberikan perhatian yang kamu inginkan.” Banyak orangtua yang pada awalnya meragukan apakah metode mengabaikan benar-benar dapat menghentikan perilaku buruk anak. Akan tetapi, setelah mereka mencobanya, mereka terheran-heran karena metode ini ternyata memang ampuh.


Bagaimana menggunakan metode mengabaikan?
Saat anak melakukan perilaku yang buruk, palingkan wajah atau tubuh Anda, sementara itu, diam-diam Anda menunggu sampai anak mengganti perilakunya dengan perilaku yang baik atau yang Anda harapkan. Begitu anak memunculkan perilaku baik tersebut, berikan pujian kepadanya.

Beberapa
bentuk pengabaian yang bisa Anda pilih, antara lain :
- Menoleh ke arah lain, atau memutuskan kontak mata dengan anak
- Mengubah topik pembicaraan (menghindari topik yang berkaitan dengan anak)
-Tidak mengganti pembicaraan yang sedang Anda lakukan (bila saat itu Anda memang sedang berbicara tentang hal lain)
- Kembali pada aktivitas/kesibukan yang sedang Anda lakukan

Hal lain yang harus diperhatikan :
- Ekspresi wajah Anda harus tetap tenang dan netral. Jangan tunjukkan kemarahan atau frustrasi yang sedang Anda rasakan. Bersikaplah tenang, seolah-olah anak mengatakan kepada anka bahwa Anda tidak akan terpancing olehnya.
- Siap siagalah untuk memuji, begitu Anda menangkap perubahan perilaku anak dari yang jelek menjadi baik.


Syarat keberhasilan

Kunci keberhasilan metode mengabaikan adalah penggunaannya secara konsisten bersama-sama dengan metode memuji. Tanpa disertai dengan memuji perilakunya yang baik, metode ini tidak akan menghasilkan efek seperti yang diharapkan orangtua.

Pertama kali orangtua menggunakan metode mengabaikan, anak biasanya akan heran. Ia berpikir mengapa tidak seperti biasanya, mengapa Anda tidak melotot, tidak membentak, tidak mendesah. Rasa heran ini akan membuat anak tergoda untuk menguji kebenaran dari kenyataan baru yang sedang dihadapinya, sehingga anak melakukan perilaku buruk itu lebih hebat lagi. Seolah-olah anak berkata, “Mengapa tidak seperti biasanya? Biasanya mama marah melihatku melakukan ini. Oh, mungkin mama tidak melihat/mendengar aku tadi. Kalau begitu, aku akan mencoba melakukannya lagi.” Dalam situasi seperti ini, orangtua memang harus berjuang keras menahan diri untuk tetap mengabaikan. Jika Anda bertahan, berarti langkah Anda sudah semakin dekat pada tujuan, sebaliknya, jika Anda menyerah di sini, berarti Anda semakin menjauh dari tujuan yang ingin Anda capai.
Metode mengabaikan memang tidak langsung menghasilkan perubahan, akan tetapi, apabila Anda menggunakannya secara konsisten, dalam arti Anda selalu tidak memberikan perhatian saat anak menunjukkan perilaku buruknya tersebut, Anda akan mendapati bahwa perilaku anak yang buruk yang Anda abaikan tersebut menjadi berkurang, hingga akhirnya hilang.


Sumber inspirasi :
Whitham, C., 2003.
Mengatasi Rengekan dan Perilaku Buruk Anak. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.


2 komentar:

  1. saya tertarik dgn artikel anda.
    Baru saya coba cara pengabaian, tapi saya perhatikan anak saya jadi diam dan jadi salah tingkah, sepertinya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia berusaha mau minta maaf tapi g tau gmn caranya. kalau saya respon dia duluan, dia pasti malah ngambek lagi(spt kejadian sblm2 nya). FYI anak saya umur 4 menuju 5 th, dan punya adik yang masih disusui (12 bln ).

    Kejadiannya waktu akan tidur, saya baca cerita sambil menyusui, trus, dia ingin tidur dekat adiknya, dan memukul sepupu yg kebetulan jg tidur bareng (ceritanya berebutan tidur sblh baby. Setelah diabaikan, akhirnya dia malah tertidur.

    bagaiman mengatasinya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya waktu itu FYI langsung tertidur ya.. :) Mungkin lain waktu kalau FYI bersikap baik, tidak memukul atau berebut, Ibu bisa mengelus kepalanya, tersenyum kepadanya, atau berbicara kepadanya seputar cerita yg sedang dibaca (memberikan perhatian spesial). Mungkin dia jadi lebih termotivasi lagi untuk bersikap baik (tidak bertengkar). Semoga berhasil, ya, Bu :)

      Hapus

Terima kasih atas kesediaan Anda memberikan komentar. Komentar yang Anda berikan akan sangat bermanfaat bagi saya dalam mengembangkan tulisan-tulisan saya.