Sabtu, 11 Juni 2011

KURANG PERCAYA DIRI


Masalah kepercayaan diri adalah masalah yang paling sering mengganggu pada masa remaja. Remaja yang mempunyai masalah kepercayaan diri mudah merasa tidak puas dengan keadaan diri mereka, sadar diri berlebihan dan terlalu peka terhadap komentar orang lain. Sekalipun masalah kepercayaan diri ini merupakan masalah yang wajar dialami saat melalui masa remaja, ada baiknya jika orangtua melakukan upaya-upaya kecil untuk membantu anak segera mendapatkan kembali kepercayaan dirinya. Berikut ini akan dibahas bagaimana orangtua dapat menolong anak membangun rasa senang dan puas terhadap dirinya sendiri.

Faktor penyebab

Pada masa remaja, anak mengalami perkembangan fisik yang pesat. Perkembangan fisik ini membuat remaja sering merisaukan bagaimana perubahan yang mereka alami tersebut berpengaruh pada penampilan. Di samping itu, pada masa remaja, kebutuhan untuk menjalin relasi sosial dan relasi dengan lawan jenis meningkat, sehingga akibatnya, mereka pun semakin memikirkan bagaimana orang lain melihat diri mereka. Adanya ketidakpuasan terhadap perkembangan tubuh yang dialami dan penampilan fisik ini berujung pada masalah kurang percaya diri.
Kurang bagusnya konsep diri yang terbentuk pada masa kecil, juga menjadi faktor remaja kurang percaya diri. Bila pada masa kanak-kanak anak merasa kurang menerima ekspresi kasih sayang dari orang-orang dekat (jarang dipeluk, dicium, diajak bicara), jarang mendapat pujian melainkan lebih sering dikritik, dibanding-bandingkan, dicela, atau bahkan menerima perlakuan kasar, kurang diberi kesempatan untuk mandiri, banyak mengalami kegagalan dalam hal akademik dan sosial (masalah dalam pergaulan), mereka mengembangkan konsep diri yang buruk, sehingga ketika masa remaja mereka mengalami masalah kepercayaan diri.

Tanda-tanda
Ketidakpercayaan diri atau konsep diri yang buruk pada remaja bisa dilihat dari perilaku menarik diri, enggan terlibat dalam kegiatan sosial atau aktivitas bersama teman-teman sebaya, gerak-gerik yang canggung ketika berhadapan dengan orang lain, ketidakberanian tampil, pesimis dan kurang motivasi dalam melakukan suatu usaha, maupun sifat mudah tersinggung dan marah. Sulit mengambil keputusan sekedar untuk hal-hal kecil dan terlalu peduli pada komentar orang lain juga merupakan tanda remaja kurang memiliki kepercayaan diri.

Langkah untuk Mengatasi
Ketika orangtua melihat tanda-tanda anak kurang percaya diri, orangtua perlu mengecek bagaimana persepsi anak terhadap daya tariknya sebagai pribadi (termasuk persepsi terhadap penampilan fisik, kemampuan bergaul, dan sebagainya), serta standard mana yang digunakan anak sebagai acuan untuk menilai dirinya. Sebagai orangtua yang sedang berupaya meningkatkan kepercayaan diri anak, tujuan Anda adalah menolong anak mengembangkan gambaran positif terhadap dirinya. Seorang remaja yang mempunyai gambaran positif terhadap dirinya akan mempunyai perasaan senang terhadap kondisi fisik dan non-fisiknya. Merasa senang terhadap kondisi fisik berarti cukup puas dengan tubuh atau penampilan fisiknya, menghargai kelebihan yang ada pada tubuhnya, namun juga menerima ketidaksempurnaan tubuh yang dimilikinya. Sedangkan merasa senang pada kondisi non-fisik berarti cukup puas dengan sifat-sifat kepribadian dan kemampuan/ kecakapan yang dimiliki.

Menolong anak merasa puas dengan kondisi fisiknya

Memberikan pemahaman bahwa orang tumbuh dan berkembang tidak dengan kecepatan yang sama
Remaja yang mencapai kematangan fisik awal, atau sebaliknya, terlambat dibandingkan teman-temannya, rentan terganggu kepercayaan dirinya, karena mereka mendapati diri mereka berbeda dari teman-temannya. Jika hal ini terjadi, penting bagi orangtua untuk menjelaskan kepada anak bahwa kecepatan pertumbuhan dan perkembangan berbeda-beda untuk tiap orang.

Memberikan pemahaman bahwa semua orang mempunyai perasaan tidak puas terhadap penampilan fisik tubuhnya
Orang yang terlihat paling sempurna sekalipun ternyata juga mempunyai ketidakpuasan terhadap tubuhnya. Keinginan untuk menjadi lebih kurus, lebih tinggi, lebih mancung hidungnya, lebih putih kulitnya, atau memiliki rambut lurus, adalah contoh-contoh ketidakpuasan orang terhadap tubuhnya, dan hal ini sangat biasa. Setiap orang mempunyai perasaan kurang puas terhadap tubuhnya, merasa ada kekurangan pada bagian tubuh tertentu. Anehnya, seringkali kekurangan yang dirisaukan tersebut justru tidak disadari oleh orang lain. Dengan kata lain, ketidakpuasan lebih bersumber pada persepsi subjektif.

Mengajak anak membedakan antara apa yang dapat diubah dan apa yang tak dapat diubah
Beberapa kondisi fisik bisa diubah, namun beberapa lainnya tidak bisa. Ajak anak untuk menyadari apa saja kondisi fisik yang membuat dirinya kurang puas, lalu membedakan mana yang bisa diubah dan mana yang tidak. Terhadap kondisi yang bisa diubah, ajak ia untuk memikirkan bagaimana melakukan upaya konkrit untuk mengubahnya. Sedangkan terhadap kondisi yang tidak bisa diubah, katakan bahwa ia mempunyai dua pilihan, terus membencinya, atau mencoba untuk hidup berdamai dengannya (menerimanya dan menjadi bahagia dengannya).

Memberikan pemahaman bahwa apa yang ditampilkan dalam iklan, foto, adalah bukan sesungguhnya
Kesempurnaan fisik artis-artis atau model yang terlihat dalam iklan televisi, fim, sinetron, atau foto-foto dalam majalah, merupakan hasil make-up, edit komputer, atau bahkan operasi plastik.

Mengajak anak mengenali kelebihan fisiknya
Kelebihan fisik bisa berupa penampilan fisik yang menarik, yaitu wajah yang good-looking, bentuk tubuh yang indah, bisa juga berupa kecakapan fisik, seperti kekuatan, koordinasi tubuh yang baik, kelincahan. Remaja putra umumnya sangat kecewa ketika mendapati dirinya tidak pandai di bidang olahraga, khususnya olahraga tim yang populer, seperti basket, sepak bola. Bila hal ini terjadi, orangtua dapat menyarankan anak untuk mencoba aktivitas fisik lain seperti olahraga individual (renang, lari, hiking), bulutangkis, tenis, bela diri, atau menari. Saat anak menyadari kelebihan fisik yang dimiliki, lebih mudah bagi anak untuk mengembangkan kepercayaan diri.

Mendorong anak mengembangkan kebiasaan baik untuk menjaga kebugaran tubuh
Dorong anak untuk menjaga pola makan yang baik dan olahraga yang teratur. Menjaga berat tubuh ideal adalah salah satu cara menjaga kepercayaan diri. Selain itu, dorong anak juga untuk memelihara kebersihan diri, mandi teratur, cuci muka dengan sabun wajah, merawat gigi, rambut, kulit, menggunakan deodorant, dan mengenakan pakaian yang bersih.

Mengajak anak memperbaiki penampilannya
Ajaklah anak untuk mengubah sedikit penampilannya agar merasa lebih baik. Pikirkan bersama bagaimana gaya rambut yang lebih cool untuknya, baju seperti apa yang lebih funky, atau kacamata mana yang lebih keren dipakainya. Sekali waktu, Anda bisa mengantarnya membeli baju di mall, ke salon untuk make-up dan menata gaya rambut, kemudian mengambil fotonya di studio foto. Tunjukkan bahwa ia bisa tampil lebih cantik/tampan dan lebih bergaya.
Mengajak anak melihat foto, menunjuk satu foto di mana di dalamnya anak tersenyum dengan bahagia, lalu berkata, “Eh lihat! Mama suka fotomu yang ini. Kamu tampak manis, lho.”

Menolong anak merasa puas dengan kondisi nonfisiknya

Memberikan pemahaman bahwa pembawaan yang menarik lebih penting daripada wajah yang good looking
Orang yang mempunyai pembawaan menarik lebih disukai orang daripada orang yang punya wajah yang good looking (cantik/tampan). Banyak orang yang mempunyai wajah cantik/tampan tampak tidak menarik. Sebaliknya, banyak orang yang tidak begitu cantik/tampan namun bisa tampil begitu menarik. Menarik memang bukan merupakan sesuatu yang semata-mata bersifat fisik. Menarik adalah soal kepribadian yang terpancar. Daya tarik seseorang muncul dari kepribadiannya. Seorang yang ceria, optimis, dan tampil percaya diri, bisa tampak sangat menarik, sekalipun tidak memiliki wajah yang cantik/tampan. Kunci agar bisa tampil menarik adalah merasa nyaman dengan diri sendiri dan berani menjadi diri sendiri yang unik. Anda bisa menunjuk artis-artis yang memiliki wajah biasa-biasa saja namun populer karena mereka memang menarik, misalnya saja Indy Barrends, Sarah Sechan, Irfan Hakim, dan masih banyak lagi.

Mengingatkan bahwa apa yang di dalam sama pentingnya dengan apa yang nampak dari luar
Ingatkan anak bahwa inner beauty sama pentingnya dengan penampilan luar. Kepandaian, pengetahuan, keterampilan, cara berpikir, sikap, cara bertingkah laku, tidak kalah penting dengan penampilan fisik. Inner beauty sungguh-sungguh bisa menjadi daya tarik seseorang. Jadi, mengapa harus selalu mengurus penampilan luar saja? Ajari anak untuk menjadi orang yang menarik dengan menjaga keunikan dirinya.

Mengajak anak menyadari kelebihan nonfisiknya
Kelebihan nonfisik bisa berupa kepandaian akademik, kecakapan atau keterampilan di bidang-bidang tertentu (seni lukis, seni musik, seni sastra, dan sebagainya), dan sifat positif dari kepribadian.

Mendorong anak menemukan nilai-nilai pribadi
Membantu anak mengenali nilai-nilai yang dihargai atau dijunjungnya akan bermanfaat bagi pengembangan jati diri anak. Ajak anak untuk menyadari apa saja sebenarnya nilai-nilai yang disukai dan dihargainya, apakah itu nilai kejujuran, nilai toleransi, nilai kasih pada sesama, nilai ketekunan, nilai tanggung jawab, dan sebagainya. Mungkin Anda bisa berkata kepadanya, “Kamu tidak mau berbohong pada orang lain. Tampaknya nilai kejujuran adalah nilai yang kamu junjung.”

Mengajarkan anak menghargai keberhasilannya
Ajari anak untuk lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan daripada memusatkan perhatian pada kegagalannya. Katakan kepadanya bahwa sangat perlu menghargai keberhasilan-keberhasilan kecil yang dicapai atau kebaikan yang telah dilakukan setiap hari. Memuji diri sendiri harus lebih sering dilakukan ketimbang mencela diri sendiri. Mengingat prestasi-prestasi kecil membuat kita merasa lebih gembira.

Mendorong anak mengikuti kegiatan pengembangan keterampilan dan bakat
Tawari anak untuk ikut les, kursus, atau klub yang bisa mengasah keterampilan. Misalnya kursus musik, kursus bahasa asing, kursus membuat kue, kursus mengemudi, klub fotografi, klub bulutangkis, klub bela diri, band, dan lain sebagainya. Mengikuti kegiatan semacam ini membuat anak menyadari bakat yang dimilikinya, dan menolongnya memupuk rasa bangga pada dirinya.

Mendorong anak terlibat aktif dalam kegiatan organisasi
Kegiatan organisasi yang beranggotakan teman-teman sebaya, baik untuk memupuk kepercayaan diri anak. Dengan terlibat dalam organisasi, anak juga berkesempatan untuk mempelajari banyak keterampilan sosial, seperti bagaimana menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain, berempati, mengatasi konflik dengan orang lain, dan sebagainya.

Mendorong anak terlibat dalam kegiatan religius
Kedamaian yang diperoleh dari relasi dengan Tuhan, ternyata mampu membuat seseorang lebih terbuka dalam menerima dirinya sendiri. Pengalaman pribadi dalam merasakan kasih Tuhan, membuat seseorang lebih merasa berharga. Oleh karena itu, orangtua dapat mendorong anak untuk aktif dalam mengikuti ibadah maupun kegiatan-kegiatan religius. Akan semakin baik bila kegiatan religius yang diikuti adalah kegiatan yang dihadiri oleh teman-teman yang sebaya dengan usia anak, sebab selain bisa memperdalam iman, juga memungkinkan anak menemukan sahabat yang bisa saling memotivasi dan meneguhkan.

Kebanyakan orang berpikir bahwa yang merisaukan soal penampilan hanyalah anak perempuan saja, mereka menyangka anak laki-laki tidak memikirkan penampilan fisik. Pada kenyataannya, remaja putra juga mempedulikan penampilan fisik mereka, sama seperti halnya remaja putri. Hanya saja perbedaannya, remaja putra lebih tertutup dan enggan membicarakan tentang ketidakpuasan mereka terhadap penampilan fisik mereka. Mereka lebih suka memendam pikiran dan kekhawatirannya daripada menceritakannya kepada orangtua atau teman mereka. Oleh karena itu, orangtua yang mempunyai remaja putra pun tetap perlu memastikan bahwa putranya sedang mengembangkan sebuah gambaran positif tentang diri dan tubuhnya.


(Last reviewed : Mei 2014)
Baca lebih lanjut...